Minggu, 14 Desember 2014

Mari berhemat bahan bakar minyak dan beralih ke Penggunaan ke nyamplung oil sumber daya alam terbarukan.










BBPBPTH (Yogyakarta, 29/10/2014)_Potensi nyamplung (Calophyllum inophyllum L.)  sebagai sumber energi alternatif sangat besar, nyamplung mempunyai produktifitas lebih tinggi dari pada jarak dan kelapa sawit. Tanaman nyamplung dapat menghasilkan biji mencapai 20 ton/ha/tahun, sedangkan jarak hanya 5 ton/ha/tahun dan sawit menghasilkan 6 ton/ha/tahun (Bustoni dkk., 2008).
Biji nyamplung yang mempunyai rendemen minyak paling tinggi dari 7 pulau di Indoensia adalah nyamplung asal Dompu, Nusa Tenggara Barat. Kandungan crude calophyllum oil (CCO) biji nyamplung asal Dompu dapat mencapai 58%, sedangkan dari gunungkidul yang mempunyai rendemen CCO teritinggi di Jawa sebesar 50%. Pada penelitian nyamplung yang dilaksanakan Dr. Budi leksono menggunakan biji nyamplung dari berbagai daerah di Indonesia (Leksono et al., 2014).
 “Tanaman ini cukup potensial karena bukan tanaman pangan, dan lahan untuk pertumbuhannya tidak berkompetisi dengan lahan untuk tanaman pangan, berbeda dengan sawit yang berkompetisi dengan pangan,” kata Dr. Budi Leksono peneliti di Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan (BBPBPTH), Senin (16/06).
Lebih lanjut Budi mengatakan bahwa penelitian nyamplung ini dilatar belakangi oleh krisis energi dunia yang ditandai dengan melonjaknya harga minyak bumi. Untuk mendorong pengembangan biofuel ini Pemerintah telah mengeluarkan Kebijakan Energi Nasional sesuai PP No.5/2006 dengan menetapkan target produksi biofuel pada tahun 2025 sebesar 5% dari total kebutuhan energi minyak nasional dan penugasan kepada Departemen Kehutanan untuk berperan dalam penyediaan bahan baku biofuel termasuk pemberian ijin pemanfaatan lahan hutan terutama pada lahan yang tidak produktif


BBPBPTH (Yogyakarta, 29/10/2014)_Potensi nyamplung (Calophyllum inophyllum L.)  sebagai sumber energi alternatif sangat besar, nyamplung mempunyai produktifitas lebih tinggi dari pada jarak dan kelapa sawit. Tanaman nyamplung dapat menghasilkan biji mencapai 20 ton/ha/tahun, sedangkan jarak hanya 5 ton/ha/tahun dan sawit menghasilkan 6 ton/ha/tahun (Bustoni dkk., 2008).
Biji nyamplung yang mempunyai rendemen minyak paling tinggi dari 7 pulau di Indoensia adalah nyamplung asal Dompu, Nusa Tenggara Barat. Kandungan crude calophyllum oil (CCO) biji nyamplung asal Dompu dapat mencapai 58%, sedangkan dari gunungkidul yang mempunyai rendemen CCO teritinggi di Jawa sebesar 50%. Pada penelitian nyamplung yang dilaksanakan Dr. Budi leksono menggunakan biji nyamplung dari berbagai daerah di Indonesia (Leksono et al., 2014).
 “Tanaman ini cukup potensial karena bukan tanaman pangan, dan lahan untuk pertumbuhannya tidak berkompetisi dengan lahan untuk tanaman pangan, berbeda dengan sawit yang berkompetisi dengan pangan,” kata Dr. Budi Leksono peneliti di Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan (BBPBPTH), Senin (16/06).
Lebih lanjut Budi mengatakan bahwa penelitian nyamplung ini dilatar belakangi oleh krisis energi dunia yang ditandai dengan melonjaknya harga minyak bumi. Untuk mendorong pengembangan biofuel ini Pemerintah telah mengeluarkan Kebijakan Energi Nasional sesuai PP No.5/2006 dengan menetapkan target produksi biofuel pada tahun 2025 sebesar 5% dari total kebutuhan energi minyak nasional dan penugasan kepada Departemen Kehutanan untuk berperan dalam penyediaan bahan baku biofuel termasuk pemberian ijin pemanfaatan lahan hutan
BBPBPTH (Yogyakarta, 29/10/2014)_Potensi nyamplung (Calophyllum inophyllum L.)  sebagai sumber energi alternatif sangat besar, nyamplung mempunyai produktifitas lebih tinggi dari pada jarak dan kelapa sawit. Tanaman nyamplung dapat menghasilkan biji mencapai 20 ton/ha/tahun, sedangkan jarak hanya 5 ton/ha/tahun dan sawit menghasilkan 6 ton/ha/tahun (Bustoni dkk., 2008).
Biji nyamplung yang mempunyai rendemen minyak paling tinggi dari 7 pulau di Indoensia adalah nyamplung asal Dompu, Nusa Tenggara Barat. Kandungan crude calophyllum oil (CCO) biji nyamplung asal Dompu dapat mencapai 58%, sedangkan dari gunungkidul yang mempunyai rendemen CCO teritinggi di Jawa sebesar 50%. Pada penelitian nyamplung yang dilaksanakan Dr. Budi leksono menggunakan biji nyamplung dari berbagai daerah di Indonesia (Leksono et al., 2014).
 “Tanaman ini cukup potensial karena bukan tanaman pangan, dan lahan untuk pertumbuhannya tidak berkompetisi dengan lahan untuk tanaman pangan, berbeda dengan sawit yang berkompetisi dengan pangan,” kata Dr. Budi Leksono peneliti di Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan (BBPBPTH), Senin (16/06).
Lebih lanjut Budi mengatakan bahwa penelitian nyamplung ini dilatar belakangi oleh krisis energi dunia yang ditandai dengan melonjaknya harga minyak bumi. Untuk mendorong pengembangan biofuel ini Pemerintah telah mengeluarkan Kebijakan Energi Nasional sesuai PP No.5/2006 dengan menetapkan target produksi biofuel pada tahun 2025 sebesar 5% dari total kebutuhan energi minyak nasional dan penugasan kepada Departemen Kehutanan untuk berperan dalam penyediaan bahan baku biofuel termasuk pemberian ijin pemanfaatan lahan hutan terutama pada lahan yang tidak produktif.
Namun dengan semakin berkurangnya cadangan minyak bumi dan untuk menghemat devisa negara, maka telah dikeluarkan Peraturan Menteri ESDM No. 25/2013 untuk peningkatan campuran biodisel sebesar 10% mulai tahun 2013 (Tropis, 2014).
“Secara umum penelitian ini adalah untuk menyediakan sumber benih unggul untuk mengembangkan hutan tanaman nyamplung dengan produksi buah dan kualitas biji yang tinggi, serta masa panen buah yang lebih awal,” papar Budi.
Sebaran alami dari nyamplung banyak dijumpai di tepi pantai dan tanaman nyamplung yang telah ditanam sejak 50 tahun yang lalu difungsikan sebagai wind breakeratau pemecah angin agar tanaman palawija dapat tumbuh di tepi pantai selatan.Namun karena jarak tanam yang rapat maka produktivitasnya tidak optimal.
Selain untuk bahan baku biofuel nyamplung juga mempunyai beberapa produk ikutan. Beberapa produk yang dihasilkan oleh nyamplung adalah sebagai bahan baku obat, bahan anti rayap, bahan pengawet ikan atau kayu, briket/arang, sabun, dll
- See more at: http://www.forda-mof.org/index.php/berita/post/1889#sthash.v7WhjBES.Q3XToFyH.dpuf
BBPBPTH (Yogyakarta, 29/10/2014)_Potensi nyamplung (Calophyllum inophyllum L.)  sebagai sumber energi alternatif sangat besar, nyamplung mempunyai produktifitas lebih tinggi dari pada jarak dan kelapa sawit. Tanaman nyamplung dapat menghasilkan biji mencapai 20 ton/ha/tahun, sedangkan jarak hanya 5 ton/ha/tahun dan sawit menghasilkan 6 ton/ha/tahun (Bustoni dkk., 2008).
Biji nyamplung yang mempunyai rendemen minyak paling tinggi dari 7 pulau di Indoensia adalah nyamplung asal Dompu, Nusa Tenggara Barat. Kandungan crude calophyllum oil (CCO) biji nyamplung asal Dompu dapat mencapai 58%, sedangkan dari gunungkidul yang mempunyai rendemen CCO teritinggi di Jawa sebesar 50%. Pada penelitian nyamplung yang dilaksanakan Dr. Budi leksono menggunakan biji nyamplung dari berbagai daerah di Indonesia (Leksono et al., 2014).
 “Tanaman ini cukup potensial karena bukan tanaman pangan, dan lahan untuk pertumbuhannya tidak berkompetisi dengan lahan untuk tanaman pangan, berbeda dengan sawit yang berkompetisi dengan pangan,” kata Dr. Budi Leksono peneliti di Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan (BBPBPTH), Senin (16/06).
Lebih lanjut Budi mengatakan bahwa penelitian nyamplung ini dilatar belakangi oleh krisis energi dunia yang ditandai dengan melonjaknya harga minyak bumi. Untuk mendorong pengembangan biofuel ini Pemerintah telah mengeluarkan Kebijakan Energi Nasional sesuai PP No.5/2006 dengan menetapkan target produksi biofuel pada tahun 2025 sebesar 5% dari total kebutuhan energi minyak nasional dan penugasan kepada Departemen Kehutanan untuk berperan dalam penyediaan bahan baku biofuel termasuk pemberian ijin pemanfaatan lahan hutan terutama pada lahan yang tidak produktif.
Namun dengan semakin berkurangnya cadangan minyak bumi dan untuk menghemat devisa negara, maka telah dikeluarkan Peraturan Menteri ESDM No. 25/2013 untuk peningkatan campuran biodisel sebesar 10% mulai tahun 2013 (Tropis, 2014).
“Secara umum penelitian ini adalah untuk menyediakan sumber benih unggul untuk mengembangkan hutan tanaman nyamplung dengan produksi buah dan kualitas biji yang tinggi, serta masa panen buah yang lebih awal,” papar Budi.
Sebaran alami dari nyamplung banyak dijumpai di tepi pantai dan tanaman nyamplung yang telah ditanam sejak 50 tahun yang lalu difungsikan sebagai wind breakeratau pemecah angin agar tanaman palawija dapat tumbuh di tepi pantai selatan.Namun karena jarak tanam yang rapat maka produktivitasnya tidak optimal.
Selain untuk bahan baku biofuel nyamplung juga mempunyai beberapa produk ikutan. Beberapa produk yang dihasilkan oleh nyamplung adalah sebagai bahan baku obat, bahan anti rayap, bahan pengawet ikan atau kayu, briket/arang, sabun, dll
- See more at: http://www.forda-mof.org/index.php/berita/post/1889#sthash.v7WhjBES.Q3XToFyH.dpuf
BBPBPTH (Yogyakarta, 29/10/2014)_Potensi nyamplung (Calophyllum inophyllum L.)  sebagai sumber energi alternatif sangat besar, nyamplung mempunyai produktifitas lebih tinggi dari pada jarak dan kelapa sawit. Tanaman nyamplung dapat menghasilkan biji mencapai 20 ton/ha/tahun, sedangkan jarak hanya 5 ton/ha/tahun dan sawit menghasilkan 6 ton/ha/tahun (Bustoni dkk., 2008).
Biji nyamplung yang mempunyai rendemen minyak paling tinggi dari 7 pulau di Indoensia adalah nyamplung asal Dompu, Nusa Tenggara Barat. Kandungan crude calophyllum oil (CCO) biji nyamplung asal Dompu dapat mencapai 58%, sedangkan dari gunungkidul yang mempunyai rendemen CCO teritinggi di Jawa sebesar 50%. Pada penelitian nyamplung yang dilaksanakan Dr. Budi leksono menggunakan biji nyamplung dari berbagai daerah di Indonesia (Leksono et al., 2014).
 “Tanaman ini cukup potensial karena bukan tanaman pangan, dan lahan untuk pertumbuhannya tidak berkompetisi dengan lahan untuk tanaman pangan, berbeda dengan sawit yang berkompetisi dengan pangan,” kata Dr. Budi Leksono peneliti di Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan (BBPBPTH), Senin (16/06).
Lebih lanjut Budi mengatakan bahwa penelitian nyamplung ini dilatar belakangi oleh krisis energi dunia yang ditandai dengan melonjaknya harga minyak bumi. Untuk mendorong pengembangan biofuel ini Pemerintah telah mengeluarkan Kebijakan Energi Nasional sesuai PP No.5/2006 dengan menetapkan target produksi biofuel pada tahun 2025 sebesar 5% dari total kebutuhan energi minyak nasional dan penugasan kepada Departemen Kehutanan untuk berperan dalam penyediaan bahan baku biofuel termasuk pemberian ijin pemanfaatan lahan hutan terutama pada lahan yang tidak produktif.
Namun dengan semakin berkurangnya cadangan minyak bumi dan untuk menghemat devisa negara, maka telah dikeluarkan Peraturan Menteri ESDM No. 25/2013 untuk peningkatan campuran biodisel sebesar 10% mulai tahun 2013 (Tropis, 2014).
“Secara umum penelitian ini adalah untuk menyediakan sumber benih unggul untuk mengembangkan hutan tanaman nyamplung dengan produksi buah dan kualitas biji yang tinggi, serta masa panen buah yang lebih awal,” papar Budi.
Sebaran alami dari nyamplung banyak dijumpai di tepi pantai dan tanaman nyamplung yang telah ditanam sejak 50 tahun yang lalu difungsikan sebagai wind breakeratau pemecah angin agar tanaman palawija dapat tumbuh di tepi pantai selatan.Namun karena jarak tanam yang rapat maka produktivitasnya tidak optimal.
Selain untuk bahan baku biofuel nyamplung juga mempunyai beberapa produk ikutan. Beberapa produk yang dihasilkan oleh nyamplung adalah sebagai bahan baku obat, bahan anti rayap, bahan pengawet ikan atau kayu, briket/arang, sabun, dll
- See more at: http://www.forda-mof.org/index.php/berita/post/1889#sthash.JCxodvL9.dpuf
BBPBPTH (Yogyakarta, 29/10/2014)_Potensi nyamplung (Calophyllum inophyllum L.)  sebagai sumber energi alternatif sangat besar, nyamplung mempunyai produktifitas lebih tinggi dari pada jarak dan kelapa sawit. Tanaman nyamplung dapat menghasilkan biji mencapai 20 ton/ha/tahun, sedangkan jarak hanya 5 ton/ha/tahun dan sawit menghasilkan 6 ton/ha/tahun (Bustoni dkk., 2008).
Biji nyamplung yang mempunyai rendemen minyak paling tinggi dari 7 pulau di Indoensia adalah nyamplung asal Dompu, Nusa Tenggara Barat. Kandungan crude calophyllum oil (CCO) biji nyamplung asal Dompu dapat mencapai 58%, sedangkan dari gunungkidul yang mempunyai rendemen CCO teritinggi di Jawa sebesar 50%. Pada penelitian nyamplung yang dilaksanakan Dr. Budi leksono menggunakan biji nyamplung dari berbagai daerah di Indonesia (Leksono et al., 2014).
 “Tanaman ini cukup potensial karena bukan tanaman pangan, dan lahan untuk pertumbuhannya tidak berkompetisi dengan lahan untuk tanaman pangan, berbeda dengan sawit yang berkompetisi dengan pangan,” kata Dr. Budi Leksono peneliti di Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan (BBPBPTH), Senin (16/06).
Lebih lanjut Budi mengatakan bahwa penelitian nyamplung ini dilatar belakangi oleh krisis energi dunia yang ditandai dengan melonjaknya harga minyak bumi. Untuk mendorong pengembangan biofuel ini Pemerintah telah mengeluarkan Kebijakan Energi Nasional sesuai PP No.5/2006 dengan menetapkan target produksi biofuel pada tahun 2025 sebesar 5% dari total kebutuhan energi minyak nasional dan penugasan kepada Departemen Kehutanan untuk berperan dalam penyediaan bahan baku biofuel termasuk pemberian ijin pemanfaatan lahan hutan terutama pada lahan yang tidak produktif.
Namun dengan semakin berkurangnya cadangan minyak bumi dan untuk menghemat devisa negara, maka telah dikeluarkan Peraturan Menteri ESDM No. 25/2013 untuk peningkatan campuran biodisel sebesar 10% mulai tahun 2013 (Tropis, 2014).
“Secara umum penelitian ini adalah untuk menyediakan sumber benih unggul untuk mengembangkan hutan tanaman nyamplung dengan produksi buah dan kualitas biji yang tinggi, serta masa panen buah yang lebih awal,” papar Budi.
Sebaran alami dari nyamplung banyak dijumpai di tepi pantai dan tanaman nyamplung yang telah ditanam sejak 50 tahun yang lalu difungsikan sebagai wind breakeratau pemecah angin agar tanaman palawija dapat tumbuh di tepi pantai selatan.Namun karena jarak tanam yang rapat maka produktivitasnya tidak optimal.
Selain untuk bahan baku biofuel nyamplung juga mempunyai beberapa produk ikutan. Beberapa produk yang dihasilkan oleh nyamplung adalah sebagai bahan baku obat, bahan anti rayap, bahan pengawet ikan atau kayu, briket/arang, sabun, dll
- See more at: http://www.forda-mof.org/index.php/berita/post/1889#sthash.JCxodvL9.dpuf

Rabu, 12 November 2014

Entrepreneurship






Kau dengar? Victoria Beckham, mantan Spice Girl, istri bintang sepak bola terkenal dan pemilik bisnis fashion yang sukses dinobatkan Pengusaha Inggris of the Year oleh Manajemen Hari ini, sebuah majalah Inggris dihormati.

Dalam apa yang tampaknya seperti lebih dari pembelaan pilihan mereka daripada pujian untuk pemenang, editor majalah, menulis: "Dia adalah apa dia. Dan apa Mrs Beckham telah menciptakan sebuah perusahaan yang baik yang nyata dan sangat sukses. Philip Beresford, yang mengkompilasi MT Top 100, adalah penulis dari Daftar Kaya, dan Anda tidak menarik wol berpayet di atas matanya. Nomor nya mengesankan. Aku, untuk satu, bukan hangat untuk masuk bahwa 'pertama kali sekitar aku merasa terkenal, tapi sekarang aku merasa berhasil. "" Ya, aku yakin dia merasakan sesuatu yang hangat.

Seperti yang dapat Anda bayangkan, pilihan telah menjadi kontroversi. Beberapa saya tahu pikir itu tidak lebih dari sebuah aksi PR sementara yang lain sepenuhnya mendukung. Di kamp terakhir, sebuah Forbes contributorgushed: "Karena ia membuka butik fashion di Mayfair London lima tahun lalu, omset telah berkembang dari 1m ke 30m. Setelah memulai dengan hanya tiga anggota staf, dia sekarang mempekerjakan pertumbuhan 100. Penjualan 2.900% dan pertumbuhan lapangan kerja lebih dari 3.200% hampir tidak untuk mengendus di-juga bukan jenis kinerja yang dapat dihasilkan oleh kilauan selebriti saja. Sebaliknya, keras kepala orang dalam industri fashion-hampir tidak mungkin terpengaruh oleh Beckham musik pop tahun atau identitas suaminya-konsisten memuji kualitas koleksi nya. Selain itu, dia telah parlayed bakat untuk desain menjadi sukses bisnis, menampilkan ketajaman yang cukup. Juga harus kita mengabaikan Beckham etos kerja-apa pun yang Anda pikirkan tentang musik Spice Girls ', band ini terkenal untuk meletakkan di jam dan Posh Spice, seperti Beckham terkenal dijuluki, tampaknya tak pernah kehilangan kebiasaan.

Senin, 27 Oktober 2014

Changes Management

Perubahan. Jelaskan secara singkat perubahan pribadi Anda mencoba untuk menerapkan dengan seorang teman, anggota keluarga atau rekan kerja:

     1. Kesadaran. Daftar alasan Anda yakin perubahan itu diperlukan. Tinjau alasan ini dan menilai sejauh mana orang yang Anda mencoba untuk mengubah menyadari alasan atau perlu mengubah (1-5 dimana 1 adalah tidak ada kesadaran dan 5 adalah kesadaran total).



     2. Desire. Daftar faktor-faktor atau konsekuensi (baik dan buruk) untuk orang ini yang menciptakan keinginan untuk berubah. Pertimbangkan faktor-faktor motivasi ini, termasuk keyakinan seseorang dalam faktor-faktor dan konsekuensi terkait. Beri / nya keinginannya untuk berubah pada 1 - skala 5.



     3. Pengetahuan. Daftar keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung perubahan, termasuk jika orang tersebut memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang tampak perubahan seperti. Beri pengetahuan orang ini atau tingkat pelatihan di daerah-daerah pada 1 sampai 5 skala.



     4. Kemampuan. Mengingat keterampilan dan pengetahuan yang diidentifikasi dalam pertanyaan sebelumnya, mengevaluasi kemampuan seseorang untuk melakukan keterampilan ini atau bertindak atas pengetahuan ini. Beri kemampuan orang ini untuk menerapkan keterampilan baru, pengetahuan dan perilaku untuk mendukung perubahan pada 1 - skala 5.



     5. Tulangan. Daftar bala bantuan yang akan membantu untuk mempertahankan perubahan. Apakah insentif di tempat untuk memperkuat perubahan dan membuatnya tetap? Beri bala bantuan seperti membantu mendukung perubahan pada 1 sampai 5 skala.

ADKAR


ADKAR 
 Ikhtisar

Tutorial ini menyajikan gambaran dari model Adkar untuk manajemen perubahan.

Adkar adalah perubahan model manajemen berorientasi pada tujuan yang memungkinkan tim manajemen perubahan untuk memfokuskan kegiatan mereka pada hasil bisnis yang spesifik. Model ini awalnya digunakan sebagai alat untuk menentukan apakah kegiatan manajemen perubahan seperti komunikasi dan pelatihan yang memiliki hasil yang diinginkan selama perubahan organisasi. Model ini memiliki asal-usul dalam menyelaraskan kegiatan manajemen perubahan tradisional untuk hasil atau tujuan tertentu.

Sebagai contoh, Kesadaran alasan bisnis untuk perubahan adalah tujuan dari komunikasi awal terkait dengan perubahan bisnis. Keinginan untuk terlibat dan berpartisipasi dalam perubahan adalah tujuan dari sponsor dan manajemen resistensi. Pengetahuan tentang bagaimana mengubah adalah tujuan dari pelatihan dan pembinaan. Dengan mengidentifikasi hasil atau tujuan dari manajemen perubahan yang diperlukan, Adkar menjadi kerangka kerja yang bermanfaat untuk tim manajemen perubahan dalam perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan mereka.

  

Tujuan atau hasil yang didefinisikan oleh Adkar sekuensial dan kumulatif. Seorang individu harus mendapatkan setiap elemen secara berurutan agar perubahan yang akan dilaksanakan dan berkelanjutan.

Sebagai manajer, Anda dapat menggunakan model ini untuk mengidentifikasi kesenjangan dalam proses manajemen perubahan dan untuk memberikan pembinaan yang efektif bagi karyawan Anda. Model Adkar dapat digunakan untuk:

     mendiagnosis resistensi karyawan untuk mengubah

     membantu karyawan transisi melalui proses perubahan

     membuat rencana aksi yang sukses untuk kemajuan pribadi dan profesional selama perubahan

     mengembangkan rencana manajemen perubahan bagi karyawan Anda

Model Adkar memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi mengapa perubahan tidak bekerja dan membantu Anda mengambil langkah yang diperlukan untuk membuat perubahan sukses. Anda akan dapat memecah perubahan menjadi bagian-bagian, memahami di mana perubahan itu gagal dan alamat titik dampak.

Kamis, 12 Juni 2014

        Ini Visi Misi Jokowi kalau  Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo selalu mengelak jika ditanya soal visi misinya kalau terpilih sebagai presiden RI. Ia hanya sempat mengungkapkan, salah satu program besarnya yaitu revolusi mental. Lainnya, Jokowi memilih untuk menyimpan rapat visi misinya dan berjanji akan menyampaikannya pada waktu yang tepat.


Saat menghadiri Rapat Pimpinan Nasional Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) pada Selasa (13/5/2014), di Jakarta, Gubernur DKI Jakarta itu secara gamblang memaparkan apa yang akan dilakukannya jika menjadi orang nomor satu di republik ini. 

Berikut sejumlah program yang dipaparkan Jokowi sebagai visi misinya:

1. Pendidikan 
Di sektor pendidikan, Jokowi menekankan pada revolusi mental. Menurutnya, revolusi mental akan efektif bila diawali dari jenjang sekolah, terutama pendidikan dasar. Menurutnya, siswa SD seharusnya mendapatkan materi tentang pendidikan karakter, pendidikan budi pekerti, pendidikan etika sebesar 80 persen. Sementara itu, ilmu pengetahuan cukup 20 persen saja. 

"Jangan terbalik seperti sekarang. Sekarang ini anak-anak yang kecil dijejali dengan Matematika, Fisika, Kimia, IPS. Sehingga yang namanya etika, perilaku, moralitas tidak disiapkan pada posisi dasar," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, porsi materi ilmu pengetahuan diperbesar pada tingkat SMP. Meski porsi ilmu pengetahuan diperbesar, Jokowi mengatakan, materi pendidikan karakter, budi pekerti, dan etika harus lebih besar. Ia menggambarkannya dengan persentase 60-40 persen untuk pendidikan karakter. 

Jokowi mengatakan, porsi besar untuk materi tentang ilmu pengetahuan baru diberikan di jenjang SMA. Besarnya, kata dia, mencapai 80 persen. Pada tahap SMA, porsi untuk pendidikan karakter, budi pekerti, dan akhlak cukup 20 persen saja. 

Selain itu, ia juga ingin meningkatkan jumlah SMK. Menurutnya, negara-negara industri maju seperti Jepang, Korea, dan Jerman adalah negara-negara yang punya banyak SMK.

"Peningkatan jumlah SMK adalah salah satu yang penting. Karena keterampilan semua ada di sana. Karena di situ ada teknologi, di situ ada keterampilan, di situ ada skill yang dibangun," ucap Jokowi. 

Ia yakin, jika semua hal di atas dilakukan, akan muncul generasi yang memiliki sikap mental dan budaya kerja yang baik, serta penuh daya saing, yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas bagi bangsa dan negara. 

"Karena percuma kekayaan alam yang besar jika tidak dibarengi dengan produktivitas, serta daya saing bagi SDM yang ada di dalamnya. Tanpa revolusi mental, tanpa budaya kerja yang sudah tertanam sejak kecil, saya kira sulit juga untuk membangun sebuah daya saing dan produktivitas," papar Jokowi.  

2. Pertanian
Di sektor pertanian, Jokowi menilai, Indonesia kehilangan orientasi untuk membangun sektor ini. Indonesia, kata dia, tak pernah lagi memunculkan varietas-varietas unggul. Bahkan, menurut Jokowi, satu hektar lahan pertanian di Indonesia hanya dapat menghasilkan maksimal 4,5 ton, sementara di negara lain bisa mencapai 8-9 ton. 

"Mestinya kalau sudah ditentukan ingin memajukan pangan, infrastrukturnya dibangun. Bendungan dan segala sistem irigasinya harus disediakan. Yang berkaitan dengan pupuk, pestisida, semuanya harus disiapkan. Riset harus menjadi kunci utama, dan diberi anggaran yang besar sehingga kita akan bisa memunculkan kembali varitas-varitas unggul," katanya.

Selain itu, Jokowi juga menyoroti banyaknya lahan-lahan pertanian yang terkonversi menjadi perumahan, industri, dan pertambangan. Menurutnya, hal tersebut adalah kesalahan karena Indonesia saat ini membutuhkan banyak lahan untuk sawah dan ladang baru. Tak hanya itu, ujarnya, infrastruktur pendukung lahan pertanian seperti waduk dan bendungan juga harus diperbanyak.

"Pernah tidak mendengar kita bangun waduk dan bendungan baru? Padahal dalam perencanaan kita bisa bangun 70-an waduk per tahun. Tetapi tidak dilaksanakan karena kita kehilangan disorientasi," ujar Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi juga menyoroti mahalnya ongkos produksi karena petani bergantung pada pupuk dan pestisida kimia. 

"Harusnya petani disediakan pupuk dan pestisida gratis sehingga mereka tidak terbebani biaya," katanya. 

Jokowi juga menyoroti keberadaan terminal agro. Menurutnya, terminal agro sudah seharusnya berada di setiap kabupaten. Ia menilai, menambah keberadaan terminal tersebut akan dapat meningkatkan produksi di sektor pertanian, seperti yang dilakukan Thailand.  

"Terminal agro jangan hanya gedung saja. Saya lihat di Dubai dan Abu Dhabi, 80 hektar lahan digunakan hanya untuk tempat penyimpanan logistik pertanian saja. Mestinya di setiap daerah ada yang seperti itu," ujar Jokowi. 

"Sebanyak apa pun panen yang melimpah ruah, tidak akan berarti kalau tidak disiapkan industi pasca panen. Inilah yang harus diluruskan, karena ketika kita menyuruh petani untuk menanam, maka harus disiapkan pula industri pasca panennnya," katanya lagi.

3. Kelautan
Di bidang kelautan, Jokowi menyoroti kalah bersaingnya nelayan-nelayan lokal karena ketertinggalan dalam bidang teknogi dibanding nelayan-nelayan asing. Hal itu, menurutnya, menjadi salah satu penyebab melonjaknya harga ikan di pasaran. 

"Kapal-kapal negara lain yang masuk ke laut kita sudah komplet. Ada kapal sepuluh, yang sembilan nangkap, yang satunya untuk pengalengan. Langsung dikalengkan. Kenapa kita tidak bisa seperti itu. Padahal sebenarnya bisa," kata Jokowi.

Ia berjanji, jika terpilih sebagai presiden akan menyediakan kapal-kapal modern untuk para nelayan, yang disertai dengan pelatihan bagi para nelayan. 

"APBN kita gede banget, hampir Rp 1.700 triliun. Berapa sih biaya beli kapal? Murah sekali. Dan berikan nelayan pelatihan, jangan yang gratisan karena itu tidak mendidik. Saya paling tidak setuju dengan yang gratisan," ujarnya. 

4. Energi 
Di bidang energi, Jokowi menyoroti besarnya subsidi BBM dan subsidi listrik. Menurutnya, daripada terus-terusan memberikan subsidi BBM, lebih baik memaksimalkan gas dan batubara yang jauh lebih murah. 

"Contohnya untuk listrik. Subsidi listrik itu mencapai Rp 70 triliun. Tapi kenapa listrik pakai BBM, kenapa tidak pakai batubara?" kata Jokowi.

Jokowi mencurigai, selama ini ada pihak-pihak yang mengambil keuntungan dari besarnya subsidi BBM dan listrik. Hal itu yang dinilaiya menjadi penyebab dilakukannya kebijakan yang sebenarnya lebih banyak merugikan kas APBN itu. 

"Kenapa harus kita lakukan terus menerus? Karena ada yang mengambil keuntungan besar dari sana. Dan keuntungannya itu dibagi-bagi. Saya sudah tahu. Dulu waktu di Solo belum tahu. Tapi setelah di Jakarta jadi tahu semuanya," kata mantan Wali Kota Solo itu. 

"Kalau BBM bisa dikonversi ke gas atau batubara, kita akan bisa menghemat anggaran hingga Rp 70 triliun per tahun. Jadi ada efisiensi anggaran," lanjutnya. 

5. Infrastruktur 
Di bidang infrastruktur, Jokowi menyoroti masih kurangnya pengembangan infrastruktur di laut, pengembangan bandara, maupun penambahan jalur kereta api. Untuk infrastruktur laut, ia menilai, jika dapat dimaksimalkan, maka ke depannya tidak ada lagi ketimpangan harga antara daerah yang satu dengan yang lain. Ia mengistilahkan konsep pembagunan infrastruktur laut yang akan ia lakukan dengan istilah "tol laut".

Menurutnya, tol laut adalah penyediaan kapal-kapal berukuran besar untuk pengangkutan antarpulau dalam waktu yang sesering mungkin. 

"Jadi tol laut ini modalnya hanya kapal. Bukan bangun tol di atas laut. Jadi tol laut itu pengangkutan pakai kapal dari pelabuhan ke pelabuhan, tapi bolak-balik. Ini akan mempermudah manajemen distribusi logistik, sehingga harga-harganya akan lebih murah," kata Jokowi.

Jokowi menjelaskan bahwa tol laut adalah konsep distribusi jalur laut yang menghubungkan lima pelabuhan besar, yakni Pelabuhan Belawan (Medan), Tanjung Priok (Jakarta), Tanjung Perak (Surabaya), Makassar, dan Sorong (Papua Barat). 

"Jadi harus ada penyediaan kapal besar, dari Sumatera langsung ke Papua, Papua ke Sumatera. Kalau ada kapal besar, ongkos angkutnya akan menjadi kecil dan murah, karena ngangkutnya langsung banyak. Jadi tidak akan ada lagi harga semen di Jawa Rp 50 ribu, di Papua Rp 1 Juta," ujar Jokowi. 

Jokowi mencontohkan distribusi sapi dari NTT dengan yang ada di Australia. Ia menilai, secara kualitas, sapi NTT tidak kalah dibanding sapi Australia. Kekurangan yang terjadi selama ini hanya terletak pada ketiadaan kapal pengangkut sapi yang berukuran besar.

"Kalau dari NTT, ngangkutnya pakai kapal kecil-kecil. Sebenarnya sapi di sana tidak kalah kualitasnya dibanding sapi Australia. Tapi ongkos biaya angkutnya yang mahal, bisa sampai 50-60 persen. Kiriman sapi dari Australia, sekali angkut bisa sampai 30 ribu sapi di dalam satu kapal. Kapal besar itu yang kita tidak punya," katanya.

"Kalau ada tol laut ini, akan mempermudah distribusi. Dari pulau besar ke pulau besar pakai kapal besar. Nanti ke pulau yang agak kecil pakai kapal sedang. Dilanjutkan lagi dengan pakai kapal kecil ke pulau-pulau kecil. Jadi, bukan kapal kecil dari Papua ke Jawa yang belum tentu bisa sampai ke Jawa, karena di tengah jalan kena ombak langsung terguling. Hilang semen, hilang sapinya," jelas Jokowi .

Sementara itu, untuk pengembangan bandara, Jokowi mengaku akan menerapkan konsep kerja sama dengan investor swasta. Menurutnya, ide tersebut muncul tak lepas dari permasalahan lambannya pengembangan Bandara Soekarno-Hatta, yang berpengaruh pada semakin karut-marutnya jadwal penerbangan.

"Seharusnya kalau APBN tidak sanggup, serahkan saja ke swasta. Tidak masalah. Asal hitung-hitungannya jelas dan biaya pelayanan nantinya tidak membebani masyarakat. Kalau diserahkan ke investor, semua bandara akan bisa dibagun baru seluruhnya," ujarnya.

Lebih lanjut, Jokowi juga menyoroti seputar infrastruktur jalur kereta. Menurutnya, sudah seharusnya dilakukan penambahan jalur kereta di Jawa, sembari membangun jalur kereta di kawasan-kawasan tambang di Sumatera dan Kalimantan. 

"Pengangkutan batubara, nikel, dan bauksit jangan sampai menggunakan jalan raya. Karena selain mahal, juga akan merusak jalan. Dan itu kewajiban negara," kata Jokowi. 

6. Administrasi birokrasi 
Jokowi menutup pemaparan visi dan misinya dengan program pembenahan di bidang administrasi dan birokrasi. Ia berjanji, bila terpilih, akan segera menerapkan sistem elektronik dan jaluronline dalam hal pengadaan barang dan jasa di seluruh institusi pemerintah, termasuk dalam hal pengawasannya. Sistem tersebut adalah sistem yang saat ini diterapkannya di lingkungan pemerintah provinsi DKI Jakarta.

"Kita harus menerapkan e-budgetinge-purchasinge-catalogue,e-audit, pajak online, IMB online. Kita online-kan semua. Jadi tidak ada lagi 'ketema-ketemu', supaya 'amplop-amplopan' hilang," katanya.Jadi Presiden